Jiwa Sanur: Menyusuri Nostalgia dan Humor di Tepi Pantai
- Noni Riches
- 12 Mei
- 2 menit membaca

Cuma jalan kaki sebentar lewat tempat konservasi penyu di Pantai Sindhu, Sanur, sebelum sampai ke restoran santai Soul on the Beach, ada tempat sewa selancar kecil yang gampang banget kelewat… kecuali kamu benar-benar memperhatikan. Untungnya aku lagi awas.
Di antara deretan warung dan restoran teduh yang udah familiar, plus angin laut yang asin semilir, aku ngeliat papan selancar nyentrik ini. Berdiri tegak di pasir kayak papan petunjuk iseng, papan ini ngiklanin les selancar, papan paddle, kano... dan dengan lucunya, tulisan “BOYS FOR RENT.” Seluruh tampilannya, huruf warna-warni, boneka Barbie yang digantung di atas, bunga lukisan tangan di tengah semuanya nggak dibuat buat terlihat rapi. Tapi jujur, lucu, dan penuh karakter. Persis jenis humor yang bikin Bali punya jiwa yang khas.
Yang nulis daftar ini pasti punya selera main yang asik. Langsung bikin aku keinget Bali zaman dulu: hangat, kocak, dan ramah. Di mana orang-orangnya nggak terlalu serius ngejalanin hidup, ramahnya alami, dan kreativitas muncul dari hal-hal kecil kayak gini.
Detail kayak gini yang bikin suatu tempat jadi hidup. Papan itu bukan cuma papan info, tapi cerita. Sepotong humor. Pengingat tentang warga lokal berhati hangat yang ngasih warna dan jiwa di garis pantai Sanur.
Sanur, khususnya area Pantai Sindhu, punya vibe yang beda dari bagian Bali yang lebih rame. Lebih pelan, tenang, airnya juga kalem, cocok buat keluarga nikmatin matahari terbit. Banyak yang jalan pagi atau gowes di jalur tepi pantai yang ngelewatin pura, kafe pantai, dan nelayan yang lagi siapin perahu. Dan di tengah-tengah semuanya, momen kayak gini nggak disangka tapi penuh makna ngingetin aku kenapa kamera selalu aku bawa ke mana-mana.
Aku motret ini bukan cuma karena lucu, tapi karena rasanya. Seolah Bali sendiri ngedipin mata, ngingetin kita kalau kebahagiaan itu sering muncul dari hal-hal paling sederhana. Dan jujur aja, itu keindahan yang paling layak buat diabadikan.

Komentar